Tentang Kami

TAREKAT SEKULAR 
PENEBAR RAGI KRISTUS (PRK) 

PENEBAR RAGI KRISTUS : APA ITU? 
Suatu persekutuan hidup yang terdiri dari kaum wanita, anggota Umat Allah, yang merasa dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam karya Allah.

Persekutuan wanita awam ini hidup di tengah masyarakat berdasarkan triprasetya maka dalam status gerejawi termasuk anggota Institut Sekular yang merupakan bagian dari Lembaga Hidup Bakti.

LATAR BELAKANG DAN  TUJUAN BERDIRINYA 
Karena peka dan tanggap akan jeritan orang yang menderita, lemah, miskin, kecil dan tak berdaya pada tanggal 25 Maret 1964, Ibu Agnes Emmy Miryam bersama lima gadis lain yang berasal dari kota maupun desa wilayah Keuskupan Agung Semarang menghadap Bapak Uskup Agung Kardinal Yustinus Darmayuwono Pr, untuk mengucapkan janji ingin mengabdikan din secara penuh kepada Allah dengan menghayati triprasetya dan kerasulan sosial.

Hidup berdasarkan janji gerejawi yang diprakarsai oleh Ibu Agnes Emmy Miryam ini bertujuan awal membantu meningkatkan kehidupan para saudara di dalam masyarakat pedesaan melalui Kerasulan Sosial Ekonomi (Sosek)

CITA-CITA DAN  PERESMIAN BERDIRINYA 
Para anggota bercita-cita menghadirkan Allah yang di dalam Yesus Kristus berkat daya kuasa Roh Kudus menjadi ragi dalam setiap hati manusia. Di dalam Kristus para anggota tersebut ingin meleburkan din di tengah masyarakat bagaikan sebutir ragi yang diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sehingga kamir seluruhnya (Mat 13:33).

Rahmat Allah senantiasa menyertai persekutuan ini dalam menebarkan ragi Kristus. Maka setelah perjalanan dan perjuangan lebih dari 20 tahun kelompok yang anggotanya makin bertambah ini diresmikan menjadi : Institut Sekular PENEBAR RAGI KRISTUS (PRK), yang bernaung di bawah Keuskupan Agung Semarang. Peresmian ini dilaksanakan oleh Bapak Uskup Agung Semarang, Mgr. Yulius Darmaatmadja, SJ pada tanggal 17 Juni 1985 dengan menerima untuk pertamakalinya kaul kekal 10 anggota dan kaul pertama 5 anggota, dalam Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan di gereja St. Maria Bunda Kasih, Bandungan, Ambarawa.

MOTTO DAN MODEL HIDUP
Dari dalam dunia menguduskan dunia. Kata-kata yang disarikan dari Kanon 710-730 Kitab Hukum Kanonik (KHK) ini menjadi motto hidup anggota PRK.

Para anggota mengungkapkan dan melaksanakan pengudusan dirinya dalam kegiatan hidup sehari-hari, dan sebagai ragi berusaha untuk meresapi segala sesuatu dengan semangat Injil untuk memperkokoh dan memperkembangkan Tubuh Kristus (KHK 713) Bunda Maria Menerima Kabar Sukacita (Maria Anunciata) menjadi model hidup PRK. Para anggota ingin meneladan Maria, bersedia ikut ambit bagian dalam Karya Kristus menyelamatkan umat manusia dengan menjadi ragi, yaitu berdasarkan semangat Injil mendampingi orang-orang yang menderita, lemah, miskin, kecil dan tak berdaya serta mengusahakan kembalinya martabat mereka sebagai citra Allah dengan berbagai kegiatan.

CARA HIDUP 
1. Hidup Sekuler 
Yaitu hidup di tengah masyarakat dan dunia ramai berlandaskan semangat Injil. Para anggota PRK tidak hidup dalam suatu komunitas biara tetapi hidup di rumah sendiri atau di dalam keluarga masing-masing di tengah masyarakat tempat menabur ragi Kristus, yaitu berjuang dalam hidup dan melaksanakan pelayanan.

Sebelum masuk menjadi anggota PRK para peminat sudah harus memiliki suatu pekerjaan yang memberi penghasilan untuk menopang hidup dan mendukung pelayanannya. Maka para anggota PRK tetap mempertahankan pekerjaan yang kenyataannya bermacam-macam: misal, guru, petani, pedagang, pemberi pelayanan orang sakit, penjahit, karyawan kantor, pengurus rumah penginapan, penyelenggara kursus-kursus dll, tergantung dari kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. PRK juga terlibat dalam berbagai kewajiban dan kegiatan kemasyarakatan. Para anggota tidak berjubah, tidak berpakaian seragam, dan tidak mengenakan tanda lahiriyah lain yang bersifat khusus, berpakaian biasa seperti warga masyarakat pada umumnya.

2. Hidup berkaul 
Yaitu hidup berdasarkan kaul yang dipersembahkan : kemurnian, kemiskinan dan ketaatan.

Kemurnian:
Hidup tidak nikah dan menjaga kejernihan hati demi keutuhan persembahan diri kepada Tuhan

Kemiskinan:  Bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, hidup hemat dan sederhana, tidak lekat pada harta duniawi.

Ketaatan:  Setia menghayati konstitusi dan segala peraturan serta kesepakatan hidup bersama yang berhubungan dengan seleksi,pembinaan, tugas dan tanggungjawab anggota serta kepemimpinan.

Kaul menjadi sarana untuk memiliki sikap lepas bebas, yaitu sikap hidup dalam kebebasan Roh. Kaul juga menjadi sarana mengolah diri secara internal (dalam kehidupan pribadi) maupun secara eksternal (dalam kehidupan sosial). Hidup berkaul juga dihayati melalui keterlibatan para anggota secara sukarela pada macam-macam kegiatan gerejawi.

TUGAS PERUTUSAN PRK 
1. Sebagai murid Yesus 
Memberi kesaksian tentang Yesus yang solider (Filp 2 : 1-11) dan menyatakan diri satu dengan yang menderita, lemah, miskin, kecil dan tak berdaya (bdk. Mat 25:31-6), memberi kesaksian tentang cinta Allah sebagai Kasih ( I Yoh 4:72), mewartakan tentang persekutuan hidup baru dalam Kristus dimana martabat manusia mencapai kepenuhannya (bdk Eff 4: 17-32) Hidup sebagai murid Yesus ini dilaksanakan terutama melalui penghayataii hidup sehari-hari berdasarkan semangat Injil. Ketekunan mengusahakan kesempurnaan cinta kasih kristiani dan hidup atas dasar kepercayaan akan Penyelenggaraan Illahi

2. Sebagai anggota masyarakat 
Mendampingi yang lemah dan miskin untuk hidup mandiri, menyemangati yang tersisih dan terlupakan dengan mewartakan bahwa Allah adalah Kasih, mengangkat harkat sesama sebagai manusia dan mengembalikan martabat manusia sebagai citra Allah. Kehidupan sosial ini dilaksanakan dengan menghayati hidup secara mandiri dan hidup dalam Persaudaraan berdasarkanRasih.

KEKUATAN HIDUP  
Hidup Rohani: 
Setiap hari mempersembahkan diri dalam Ekaristi atau doa yang senada, melaksanakan doa pribadi dan renungan Kitab Suci harian, 1 bulan sekali mengikuti pembinaan kelompok, rekoleksi 3 bulan sekali dan 1 tahun sekali retret.

HidupJasmani: 
Mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dengan hasil keringat sendiri melalui kerja keras, hemat dan sederhana.

JENJANG KEANGGOTAAN IS PRK 
  • Simpatisan 1 tahun (semacam aspiran dalam hidup membiara) 
  • Peminat 1-2 tahun (semacam postulan dalam hidup membiara) 
  • Calon 2-3 tahun (semacam novis dalam hidup membiara) 
  • Anggota sementara 5-9 tahun (semacam masa yuniorat setelah kaul sementara dalam hidup membiara) 
Setelah dinilai cakap dalam menjalani masa keanggotaan sementara, anggota diterima dalam penggabungan kekal atau definitive dia diterima sebagaiAnggota Tetap Institut

SYARAT-SYARAT MENJADI ANGGOTA 
  • Katolik. sudah dibaptis sekurang-kurangnya tiga tahun 
  • Sehat rohani dan jasmani 
  • Sudah berpenghasilan (mandiri dalam ekonomi) 
  • Sudah berumur 20 tahun dan tidak lebih 43 tahun 
  • Berpendidikan tamat SMA/ sederajat 
  • Tidak ada ikatan suci dengan dan belum pernah berkaul kekal dalam lembaga hidup bakti yang lain dan belum pernah ada ikatan perkawinan. 

Bila Anda ingin lebih mengenal PRK, hubungilah Sekretariat PRK KSED:
Pancasila Desa Kenteng, Kec. Bandungan — 50651 Ambarawa 5061

Telp. (0298) 711036 Muntilan
HP. 0895 7056 85074
Email: wahyuniO358@gmail.com

Apabila Anda mempunyai semangat PRK tetapi terbentur persyaratan di atas silakan bergabung dalam Kerabat Kerja Ibu Emmy (KKIE), yaitu kelompok PRK yang tidak terikat pada triprasetya. Pintu sekretariat PRK selalu terbuka bagi Anda.